Kamis, 29 Desember 2011

4 hal yang membuat Seseorang Percaya diri


Percaya diri adalah suatu Sifat atau cara yang membuat seseorang merasa yakin bahwa dirinya bisa dan layak dengan apa yang dia lakukan. Mempunyai percaya diri adalah sangat penting, yaitu untuk menghilangkan rasa minder. dan minde itu sendiri adalah lawan kata dari Percaya diri. Nah di bawah ini  adalah 7 alasan yang membuat seseorang mempunyai Sifat percaya diri diantaranya adalah

1.Sering mendapat pujian dari Orang

Karena sering mendapat pujian atau disanjung-sanjung oleh teman-temannya,keluarga atau  orang lain, hal ini   secara otomatis membuat  seseorang merasa bahwa dirinya layak  dengan sesuatu yang di bangga-banggakan tersebut.

2.Mempunyai sifat Narsisisme atau  sifat cinta pada diri sendiri

Narsisisme bersasal dari bahasa Inggris  adalah perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan. Orang yang mengalami gejala ini disebut narsisis . Istilah ini pertama kali digunakan dalam psikologi oleh Sigmund Freud dengan mengambil dari tokoh dalam mitos Yunani, Narkissos (versi bahasa Latin: Narcissus), yang dikutuk sehingga ia mencintai bayangannya sendiri di kolam. Tanpa sengaja ia menjulurkan tangannya, sehingga ia tenggelam dan tumbuh bunga yang sampai sekarang disebut bunga narsis. nah untuk lebih jelasnya tentang asal usul narsis "Sejarah singkat kata kata Narsis ,Alay dan Lebay.


3. Merasa lebih baik dari  orang lain dalam hal Material

Merasa lebih baik dari  orang lain dalam hal Material ini adalah faktor yang bisa membuat seseorang merasa percaya diri. biasa orang mempunyai sifat seperti ini merasa bahwa  semua hal bisa di lakukan dengan uang.

4. Merasa bahwa sesuatu yang akan di hadapi sudah pernah dia lakukan sebelumnya dan sukses

Suatu ketika dalam pertandingan Tinju petinju A telah memukul K.O petinju B di ronde ke 8.
kemudia  petinju B pun menantang kembali petinju A. Nah ini adalah contoh sifat di atas yang membuat seseorang mempunyai rasa percaya diri. Di pertandingan pertama petinju A telah sukses berhasil mengalahkan petinju B , walapun petinju B menantang kembali tapi petinju A   mungkin   memiliki rasa percaya diri tinggi karena sebelumnya sudah pernah mengalahkan petinju A

Menumbuhkan Motivasi dan Percaya Diri

Menumbuhkan motivasi diri dan percaya diri adalah bagian dari capaian yang harus dilakukan, agar kita tetap dapat tampil sebagai pemenang dalam era persaingan global. Motivasi dan pecaya diri tidak dapat tumbuh begitu saja, tetapi memerlukan penanganan serta upaya tersendiri agar kita dapat tampil sebagai pribadi yang mempunyai kepercayaan tinggi (self confidence) namun masih tetap dalam batas batas yang wajar dan masuk akal.

Motivasi adalah sebuah kondisi psikologis kejiwaan yang dapat berperan sebagai motor penggerak dalam melakukan suatu aktifitas. Tanpa adanya motivasi atau dorongan atas sebuah keinginan hanya akan tinggal keinginan tanpa akan menjadi kenyataan. Motovasi merupakan ruh sebuah aktifitas. Persoalannya sekarang, bagaimana kita dapat menumbuhkan motivasi diri?

Ada beberapa cara yang dapat kita pakai untuk menumbuhkan motivasi diri yang kuat pada diri kita, antara lain :
1. Mempunyai cita-cita/keinginan terhadap sesuatu
2. Ada target yang ingin di capai
3. Membuka komiunikasi dan interaksi yang luas.

Kepercayaan pada diri sendiri harus kita bangun sebagai bagian dari pencitraan diri yang harus kita miliki. Sudah barang tentu kepercayaan pada diri sendiri harus ditempatkan secara proporsional, sehingga justru tidak berdampak negatif. Percaya diri yang terlalu berlebihan akan melahirkan kesombongan yang pada akhirnya akan berdampak kontraproduktif.

Untuk mencapai kepercayaan pada diri sendiri yang produktif, diperlukan kondisi-kondisi tertentu sebagai prasyarat dasar, yaitu :
1. Memiliki tingkat pengatahuan yang cukup tinggi dan dapat diandalkan.
2. Melihat kelebihan sebagai anugrah dan Kekurangan ebagai kenyataan.
3. Memiliki mentalitas yang kuat dan tidak gampang menyerah.
4. Memahami bahwa pada hakekatnya semua manusia mempunyai derajat, hak dan kewajiban yang sama.

ETIKA DAN PENAMPILAN

Etika dan penampilan adalah dua faktor yang saling terkaitdan saling menunjang, sehingga memerlukan perhatian tersendiri. etika lebih mengacu pada nilai-nilai maupun norma-norma yang dianggap baik dan ideal dalam sebuah tatanan sosial kemasyarakatan. Sementara penampilan merupakan sebuah kenyataan yang tidak dapat dihindarkan oleh setiap individu dalam konteks melakukan aktifitas sehari-hari.

Penampilan dapat kita tampilkan  dalam bentuk rekayasa maupun dalam bentuk alamiah. Dari kedua bentuk tampilan tersebut, penampilan yang bersifat alamiah dan wajar merupakan pilihan terbaik dalam upaya membentuk persoalan image yang positif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar