Lho, kok begitu? jawabannya : memang selalu begitu, karena akan ada 1001 alasan para perokok untuk membenarkan alasan mereka untuk tetap merokok, tentu saja mereka akan awet muda, karna belum sempat tua, sudah game ofer.
Saya merokok 2 bungkus per hari. Kalau 2 x Rp. 10.000 x 365 hari = Rp.7.300.000, berarti sebanyak itu uang yang saya bakar selama setahun, pantas saja iklan rokok selalu tampil mentereng di prime locations di kota ini. Tetapi tetap saja saya sulit menghilangkan kebiasaan merokok, padahal untuk program asuransi anak perempuan saya yang cuma Rp. 500.000 per bulan, saya masih menundanya setiap kali istri saya membahasnya, dengan alasan “Kita belum mampu untuk itu Ma. nanti putus ditengah jalan bagaimana?” padahal rokok saya tidak pernah putus setiap hari.
Saya pernah hampir berkelahi dengan seorang anak muda yang merokok didalam angkot, dengan alasan saya dan penumpang lain tidak mau jadi perokok pasif. Padahal dirumah anak dan istri saya sesekali dipaksa menjadi perokok pasif ….Mungkin saat itu saya marah karena saya sendiri sedang kehabisan rokok, dan duit di dompet hanya cukup untuk ongkos angkot atau sedang pengin berlagak sok pahlawan karena penumpang angkotnya kebanyakan perempuan……Pfuuuuuhhhh.
Berikut iklan layanan masyarakat Anti Rokok, yang bisa jadi bahan renungan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar